• Breaking News

    Minggu, 13 September 2015

    Mengenal Alm. Pdt. Masudin Simamora, M.Th, Tokoh Gereja dari Siantar

    Catatan : Tagor Sitohang, SH

    Pada jamannya ditahun 1970-an tak banyak orang batak yang dapat berpendidikan tinggi, jangankan tamat Sarjana, untuk tamat  Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar sekarang) saja sangat-sangatlah sulit sekali. Tapi bagi Almarhum Pdt. Masudin Simamora, M.Th hal kebodohan adalah musuhnya. Sehingga sesulit apapun dirinya tetap berjuang, dan berusaha agar menempuh pendidikan untuk kesejahteraan gereja, demi kemuliaan nama Tuhan.

    Banyak yang kurang mengenal, bahkat tidak mengenal sama sekali sosok Tokoh batak yang satu ini, karena literatur tentang dirinya sangat sedikit sekali, tapi kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia  (SDM) kekristenan di Indonesia khususnya di Sumatera Utara telah banyak sekali.
    Alm. Pdt. Masudin Simamora, M.Th dalam acara Natal bersama
     jemaat HKI jalan Melanthon Siregar.

    Pdt. Masudin Simamora tokoh Kristen yang berkarir menjadi pendeta sejak tamat dari Sekolah Tinggi Theologia (STT) HKBP Nommensen tahun 1972 ini, selalu meningkatkan SDM jemaat di HKI, karena itu  Pdt.Masudin Simamora mendapat tugas gereja dimana dirinya bekerja, untuk bersekolah (kuliah) ke beberapa negara. Dan bahkan sepanjang karirnya Pdt. Masudin Simamora juga mengjar dibeberapa Universitas di Sumatera Utara, termasuk di kampus STT HKBP Nommensen sejak tahun 1983 – 1986, Institut Parulian Medan di tahun yang sama.

    Adapun perjalanan pendidikan ke luar negeri, Pdt Masudin Simamora antara lain Mesir , St. Thomas Bangalore- India, Yerusalem,  Belanda dan lainnya. Adapun pendidikan yang ditempuh adalah ilmu tentang ajaran agama kristen dan suku bangsanya, terlebih pengembanganagama kesukuan yang  terus berkembang ditengah-tengah perkembangan gereja saat itu.

    Untuk meningkatkan ilmu bahasanya, Pdt . Masudin Simamora juga mempelajari bahasa Ibrani, Inggris dan Belanda. Dan bahkan selama pendidikan, Pdt. Masudin Simamora sering didelagasi menjadi pembicara di event-event Internasional, baik dalam pengemangan gereja maupun pengembangan masyarakat dalam bernegara.

    Keluarga Alm.Pdt. Masudin Simamora  dan 
    St. Ruspita boru Simatupang
    Pengembangan dan peningkatan tentang pelayanan di gereja dapat kita lihat dari penyelesaian studi S2 Pdt. Masudin Simamora. Dengan semangat melayani dalam gereja kesukuan itulah,  Pdt. Masudin Simamora tamat dari Universitas  ST. Thomas Bangalore- India, dengan desertasi  berbahasa Inggris dan Ibrani, dengan judul “Perempuan di Tengah Bangsa Batak”, dan mungkin saja, desertasi itulah yang dapat diterapkan ditengah bangsa ini, pelayanan wanita ditengah-tengah bangsa batak dan khusus di gereja.

    Mendapat sambutan hangat dari pengurus gereja, Pdt. Masudin  Simamora terus mengembangkan ilmu pelayanannya melalui pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, namun karena beberapa faktor, niat mulia ini diurungkannya dengan adanya peristiwa yang tidak dapat dihindari (Lihat sejarah HKIP ke-25 tahun).

    Walaupun pupus harapan untuk melanjutkan pendidikan S3 (Doktor), tidak membuat Pdt. Masudin putus harapan, dirinya tetap setia melayani jemaat Tuhan di kota Pematangsiantar. Tapi itulah kenyataan, ditengah karir yang terus cemerlang, Pdt. Masudin harus mengangkat bahunya, dan terus  memberikan pelayanan, walaupun tidak lagi didukung oleh gereja dimana tempatnya melayani dan ditugaskan, dan dia harus disingkirkan bersama kawan-kawan lainnya, yang mencari kebenaran dan keadilan.
     Walaupun demikian, ini masihlah dikatakan beruntung, karena sepanjang hayatnya hanya demi pelayanan gereja, Pdt. Masudin Simamora, bahkan sempat lupa keluarga adalah harta didunia.  Karena pelayanannya yang teguh, salah seorang putri Pdt. Masudin Simamora  mengikuti jejaknya yaitu menjadi seorang Pendeta.

    Alm. Pdt Masudin Simamora di Yerusalem tahun 1982.
    Memang dia telah tiada, tapi kelihatan apa yang telah diperbuatnya, menjadi buah yang manis diakhir hayatnya, salah seorang putrinya melanjutkan perjuangannya menjadi salah seorang pelayan gereja, yaitu menjadi seorang pendeta. Demikian juga keluarga yang selama ini ditinggalkannya, tidak membuat keluarganya lupa atas berkat Tuhan.

    Inilah kristen yang teguh, istri Ny.Pdt. Masudin Simamora / St. Ruspita boru Simatupang juga mengamini, bahwa “Kematian adalah Kemenangan “, karena hal itu (ditinggal suami/meninggal) yang ketika itu anak-anaknya masih kecil-kecil, dan bahkat membutuhkan biaya besar, tidak membuat St. Ruspita Simatupang  harus larut dalam kesedian. Dan sepeninggalan Almarhum Pdt. Masudin Simamora, St. Ruspita Simatupang tetap mengandalkan Tuhan sepanjang hidupnya, dan untuk meneruskan cita-cita almarhum menjadikan gereja yang mandiri dan berkeadilan, saat ini istri Ny.Pdt. Masudin Simamora menjadi sintua di gereja.
    Surat "Cinta" Pdt. Masudin Simamora saat berada di Bagalore, 13 Juli 1977
    yang dikirimkan ke anak dan istrinya ke Pematangsiantar - Indonesia
    “Sempat dulu bapak mau ambil S3, tapi karena ada masalah dalam kepengurusan di tingkat pusat, bapak mengurungkan niatnya, walaupun persiapan untuk itu, telah direstui keluarga dan gereja. Ketika itu kami masih kecil-kecil,”kata Pdt. Sondang Simamora, S.Th anak tertua Pdt. Masudin Simamopra, M.Th, menceritakan bagaimana kisah hidup orang tuanya itu hanya demi kesejahteraan umat dalam gereja.


    Mendirikan gereja HKIP :

    Alm. Pdt. Masudin Simamora, M.Th
    Karena berbeda visi misi dan program kerja gereja di Huria Kristen Indonesia (HKI) awal tahun 1987, Pdt . Masudin Simamora mendirikan gereja Huria Kristen Indonesia Protestan (HKIP) bersama Pdt. Manahan Simanjuntak, Pdt. L. Simangunsong, Drs. Gr. R.Lumban Tobing, St. JR. Sitanggang, SH, dan puluhan pendeta, Sintua dan pengurus lainnya, bersama ribuan jemaat yang tercecer, membentuk sebuah badan kordinasi gereja untuk dapat menjembatani permasalahan yang ada.

    Walau sudah berbagai usaha dilakukan, tapi tak ada titik temu antara kedua belah pihak disaat itu. Maka tepatnya 7 Agustus 1987 resmilah dibentuk badan penampung terhadap anggota jemaat yang tercecer di penampungan Pulo Siborna.

     “Yah benar dulu banyak pendeta yang tergabung dalam permasalahan itu, tapi karena beberapa faktor keluarga, banyak yang tidak jadi gabung di dalam badan kordinasi, yah biarlah sejarah yang bicara, kita juga tidak permasalahakan lagi hal itu,”kata Pdt Bangun Harianja, S.Th Bishop HKIP di halaman kantor pusat HKIP jalan Pisang Pematangsiantar,  Minggu (12/7/2015) saat merayakan 25 tahun HKIP, menjelaskan kiprah dan perjalanan hidup para pendiri dan tokoh HKIP, termasuk Pdt. Masudin Simamora, SH.


    Kesaksian Tentang Pdt. Masudin Simamora, M.Th :

    Pdt. PM. Simangunsong, SH, M,.Div  : 
    Alm. Pdt. Masudin Simamora ketika berada di Taj Mahal - India

    Kita bangga mendapat seorang pelayan Tuhan yang tidak memikirkan hanya untuk dirinya sendiri, Pdt. Masudin mengajarkan kita tentang mahalnya ilmu (pendidikan), karena itu kita lihat saat ini, pelayanan yang diberikannya memiliki arti kesempurnaan  di gereja.

    Gereja bukan hanya meningkatkan keimanan terhadap Tuhan, tapi gereja meningkatkan kesejahteraan umatnya. “Banyak pelayan Tuhan tak sangup menderita, sehingga kebenaran pun harus “dibeli”, dan jemaat Tuhan ditinggalkan, itu semua memiliki sebab, dan berbagai hal. Tapi Pdt. Masudin Simamora mengajarkan kita tentang hal ini, yaitu kekuatan dalam pelayanan, tetap dalam pendirian kebenaran dan keadilan untuk kesejahteraan umatnya tanpa melanggaran aturan. "Tuhan buat indah pada waktunya". Kata Pdt. PM. Simangunsong.

    “Imannya kuat, pendiriannya teguh, walau harus mengorbankan keluarga, dia tetap bekerja keras meneguhkan kebenaran, Tuhan itu adil. Jabatan dan pendidikan ditepisnya hanya sebuah rasa keadilan sampai akhir hayatnya,” ujar Pdt. PM.Simangunsong membanggakan Pdt. Masudin Simamora tokoh batak yang telah banyak melayani ribuan jemaat di Sumatera Utara sampai akhir hayatnya.


    Pdt. M. Pardede, M.Th  ( Dosen STT HKBP Nommensen ):

    Pdt. Masudin Simamora, saat  menjadi 
    Mahasiswa Paskah sarjana di India
    Menurut Pdt. M. Pardede, sosok Pdt. Masudin Simamora adalah pahlawan bagi jemaat gereja, dan juga bagi pelayan gereja yaitu para pendeta dijamannya. Mungkin saja kalau Tuhan berkehendak lain, Pdt. Masudin Simamora bisa saja menjadi tokoh Nasional dan terkenal luar negeri, karena kepiawaiannya berbahasa Inggris dan Ibrani.  Bahkan dunia gereja bisa saja akan menerima karena lulusan akademi yang diakui. Tapi hanya untuk keadilan dan perdamaian, dirinya harus rela meninggalkan jabat-jabatan strategis waktu itu, dia tidak mundur sedikitpun mentoleransi ketidak adailan. Karena itu, dialah tokoh yang mengorbankan dirinya hanya untuk keadilan yang sesunguhnya.



    “Dia pahlawan bagi jemaat gereja HKIP, dia sosok panutan yang harus tetap diteladani. Banyak yang terpanggil tapi hanya sedikit yang terpilih,”demikian kata Pdt. M.Pardede bertheologi.


    Pdt. Sondang Simamora, S.Th

    Pdt. Masudin Simamora adalah orang tua serta pendeta yang visioner, yang tidak mengenal takut memperjuangkan kebenaran, untuk keadilan umatnya. Dia selalu mengutamakan keluarga, karena dimanapun dia ditugaskan dan belajar selalu memberikan kabar, walaupun hanya sepucuk surat. Itu dilakukannya terlihat ketika dia berkirim surat buat keluarga bila dia bekerja/berkunjung keluar negeri.

    “Dia orang tua serta pendeta yang selalu kami rindukan, sepanjang hidupnya selalu diberikan hanya pelayan di gereja. Kalau dipikirkan secara Mate-matika ,  bila djumlahkan, waktunya lebih banyak untuk pelayanan di gereja,  dari pada waktunya bersama keluarga,”terang Pdt. Sondang Simamora memperlihatkan dokumen-dokumen pelayanan orang tuanya kepada penulis.


    Profile Pdt. Masudin Simamora , M.Th
    Alm. Pdt. Masudin Simamora dalam acara
    angkat Sidi (Malua) di gereja HKIP  Juni 1990.

    -          Nama                                       : Pdt. Masudin Simamora
    -          Lahir                                        : Dolok Sanggul, 15 maret 1949
    -          Meninggal    ( Sakit)                 : Pematangsiantar, 21 juni 1993

    Istri                                           : Ny.Pdt. Masudin Simamora / St. Ruspita boru Simatupang

    Anak                                        :
    -          - Tiurma Sondang Simamora
    -         -  Krisdayanti Simamora
    -          - Sanggul Intan Simamora
    -         -  Samuel Hoffman Simamora
    -          - Arne Frans Simamora
    -        -   Mariciani Simamora

    Pendidikan        
                          :
    -          SD                               : SD Saitnihuta Dolok Sanggul
    -          SMP                            : SMP Negeri Dolok Sanggul
    -          SMA                            : SMA Negeri Dolok Sanggul
    -          Sarjana                        : STT HKBP Nommensen – tahun 1972

    -          Paska sarjana             : Universitas  ST. Thomas Bangalore- India -  tahun 1980.*




     Universitas ST. Thomas Mount - India tempat Pdt. Masudin Simamora
    menempuh pendidikan Paska Sarjana 

    ST. Thomas Maunt inidia saat ini (net).



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Sinode

    Pengurus

    Tokoh