Pdt Marlan Pardede dan Pdt. Parlin Simangunsong dilantik menjadi pimpinan pusat HKIP atau Bishop dan Sekretaris jenderal (Sekjen) HKIP yang dilantik oleh pendeta tertua di HKIP Pendeta Bangun Harianja, MTh atau Bishop HKIP Emeritus.
 |
| Pdt Marlan Pardede dan Pdt. Parlin Simangunsong dilantik menjadi pimpinan pusat HKIP atau Bishop dan Sekretaris jenderal (Sekjen) HKIP dilantik oleh pendeta tertua di HKIP yaitu Pendeta Bangun Harianja, MTh, di HKIP Agape jalan Pisang kota Pematangsiantar, Minggu ( 23/10/2016) |
Pdt. Marlan Pardede, MTh, Bishop terpilih sebelumnya menjabat ketua Rapat Pendeta, dan Pendeta yang mengembalakan jemaat HKIP di Pematang Bandar kabupaten Simalungun.
Pdt. Marlan Pardede sebelumnya mengatakan akan meningkatkan pelayananan di setiap jemaat, khususnya pelayanan pendeta.
"Saya sudah memiliki program-program untuk pengembangan HKIP kedepannya, semoga HKIP kedepan lebih maju lagi melayani Tuhan dan sesama, terkhusus pelayanan kepada jemaat,"ujar Dosen FKIP HKBP Nommensen Pematangsiantar ini.
Dan Pdt. Parlin M.Simangunsong, M.Div selaku Sekretaris Jenderal terpilih adalah pendeta yang bertugas di HKIP resort Siantar 2, meliputi tugas pengembalaan di Jemaat HKIP Simpang 2, Silakidir Tanah Jawa, Jetun Muara Mulia Tanah Jawa, dan HKIP Maranatha Bagan Batu.
Pdt. Parlin. M. Simangunsong, M.Div mengatakan, HKIP adalah sebuah gereja Tuhan yang terus berkembang. Pengembangan HKIP dari lahir (berdiri) dan sampai 26 tahun terus mendapat berkat dari Tuhan itu sendiri. artinya HKIP berkembang ke seluruh pelosok negeri (Indonesia) adalah berkat peryertaan tangan Tuhan, Pdt. Parlin. M Simangunsong adalah anak dari pendiri HKIP Alm.Pdt. L. Simangunsong.
BACA JUGA 5 Pendeta HKBP Mendapat Penghargaan Pelayanan di HKIP
Dalam Kotbahnya Bishop HKIP Pdt. Marlan Pardede mengatakan, semua umat Tuhan harus senantiasa berdoa, dan terus berdoa. Karena Doa adalah bagian kekuatan untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan.
Dengan kekuatan Doa pula kita dapat dikuatakan dalam setiap melangka kemanapun, baik dalam pekerjaan, tugas maupun pelayanan kepada Tuhan.
“Kita harus mau merendahkan diri, membuka diri untuk kehadiran itu, semua harus berpengharapan kepada Tuhan,”ujar Bishop Pdt. Marlan Pardede yang mengambil nats Alkitab Lukas 18 : 9 - 14, agar jemaat Kristus terus memuliahkan nama Tuhan dimanapun berada, selalau meminta doa khusus dalam setiap pergumulan yang dihadapi.
“Mari berdoa, sampaikan kepada Tuhan pergumulan Hidup mu, semua pasti terjawab kalau kita mau berdoa dan merendahkan diri dihadapan Tuhan Jesus,”ucap Pdt. Marlan Pardede yang lahir Tobasiborna, 27 Nopember 1965.
Hadir dalam pelantikan itu, Dosen STT HKBP Nommensen Pdt. M. Huatapea, FKIP HKBP Nommensen Pdt. Sunggul Pasaribu, STh, pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAGNAS) Pematangsiantar, Badan Kerjasama Anatar Gereja (BKAG), Pdt. Marudut Pardede mantan Dosen Sekolah Pendeta HKIP dan Tamu undangan dari Gereja-gereja tetangga.
Majelis Pusat HKIP dilantik Bishop HKIP Pdt. Marlan Pardede
dan sekjen HKIP Pdt. Parlin Simangunsong.
Pada hari itu juga Pimpinan Pusat HKIP melantik 11 majelis Pusat HKIP Periode tahun 2016 - 2021 yaitu :
1) Pdt. Bangun Harianja, M.Th
2) Pdt. Sondang Simamora, S.Th
3) Pdt. Tarida Siregar, S.Th
4) St. Drs. Almer Sirait
5) St. Halomoan Silaen
6) St. Edikson Silalahi
7). St. Sariman Sihombing
8). St. Roseli br. Simanjuntak, S.Pd
9). St. Elman Simangunsong, SE
10). Felix Simatupang, SH
11). St. Djumontang Sitorus
Informasi yang diterima www.lintaspublik.com , sebelum Bishop dan Sekjen HKIP periode tahun 2016 – 2021 terpilih ada 3 pendeta yang memenuhi syarat atau pencalonan (syarat) Bishop HKIP yaitu Pdt. Parlin Simangunsong, Pdt. Marlan Pardede, dan Pdt. Kristopel Pasaribu, dan calon Sekjen Pdt. Tarida Siregar, STh Pdt. Lindu tambunan , STh, dan Pendeta . Pdt. Sondang Simamora.
Dengan Doa khusus dan kesepahaman dalam pelayanan di HKIP ke enam kandidat ini bersepakat (aklamasi) mendukung kepemimpinan Pdt. Marlan Pardede sebagai Bishop dan Pdt. Parlin Pardede sebagai Sekjen HKIP periode tahun 2016 – 2021 , yang sebelumnya peserta Sinodestan memberikan waktu kepada mereka (para calon) untuk berdoa dan memberikan waktu untuk memilih atau melanjutkan pemilihan baik melalui voting, formateur atau aklamasi. Dan hasilnya para para pendeta yang masih muda-muda itu memilih secara aklamasi dan pemilihan dengan damai dan penuh kasih serta saling menguatkan.
Sumber : lintaspublik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar